Nawaz waz waz

nawaz waz waz, nawaz waz waz,nawaz waz waz, nawaz waz waz nawazwazwaz

Senin, 23 Maret 2015

Kisah Pembuat Patung Perunggu Raksasa di Yogyakarta

Sebagian dari kita masih beranggapan bahwasanya lulus sarjana adalah "segalanya", tanpa gelar sarjana orang tak akan bisa berbuat apa-apa. Untuk cari pekerjaan, daftar pekerjaan, semuanya butuh yang namanya sarjana. Terus, apa sih yang bisa dilakuin oleh seorang yang bukan sarjana bahkan ga lulus SMP ??
Beberapa patung pahlawan setengah badan yang dibuat pak suwarto

Saya bersama teman-teman (santi dan arindhana) kala itu ingin berkunjung ke rumah pembuat patung yang ada di Yogyakarta. Sempat tersesat namun setelah beberapa kali bertanya dengan warga sekitar kamipun akhirnya sampai dirumah beliau. Beliau adalah Pak Suwarto, seorang pembuat patung yang tinggal di Yogyakarta, tepatnya di jl. P. Diponegoro RT 05 RW XI Jonggrangan, Bantul. Beliau lahir tahun 1976 dan menjadi anak ke 3 dari 7 bersaudara. Beliau lahir dari keluarga kurang mampu, sehingga beliaupun tidak melanjutkan sekolah dan terpaksa keluar dari SMP. Namun beliau ingin adik-adik nya tetap sekolah sehingga beliaupun bekerja untuk ikut membiayai sekolah adik-adiknya.

Sejak kecil, beliau suka menggambar dan membuat berbagai kerajinan tangan lainnya. Bermula dari situlah kini beliau membuat usaha yang beromset ratusan juta hingga puluhan miliyar rupiah, jauh dari gaji PNS saat ini.

Ingin tahu kisahnya? yuk simak cerita berikut.


Menginjak umur remaja, Pak Suwarto mulai tertarik untuk belajar membuat patung, dia pun belajar secara otodidak. Namun lambat laun beliau ingin mengembangkan potensinya dengan bergambung bersama komunitas pembuat patung yang ada di yogyakarta. Meski tak ada faktor keturunan jiwa seniman dari keluarganya, beliau dianggap lebih mahir dan cepat mengerti dalam pembuatan patung khususnya patung perunggu, bahkan beliaupun sering diundang ISRI (yang saat ini menjadi ISI) untuk mengajari cara pembuatan patung yang baik dan benar.
banyak dari mahasiswa ISRI yang berlatih pada beliau. Namun kebanyakan dari mahasiswa yang diajar kurang kerkompeten untuk serius dalam pembuatan patung sehingga hasilnya asal-asalan karena menurut beliau "Hasil dari karya patung ditentukan dari hati, kalau saat membuat patung rasanya jengkel-marah gitu ya hasilnya juga jelek mas. Membuat patung juga butuh kesabaran, ketelitian, dan ketenangan makanya banyak mahasiswa yang kurang sabar sehingga hasilnya pun juga kurang baik" ungkap beliau.

Foto bersama pak suwarto didepan rumah beliau

Ketika diadakan pameran seni di Yogyakarta, pak suwarto hanya mengikutikan satu kali perlombaan saja. Hasil karya beliaupun banyak diapresiasi oleh banyak pengunjung, namun karena dalam bidang akademik beliau kurang pengalaman (karena beliau hanya lulusan SMP dan belajar membuat patung secara otodidak) sedangkan lawan dari beliau berlatarbelakang akademik. Beliau pun kalah dalam perlombaan, meski sesungguhnya banyak dari pengunjung saat itu lebih mengapresiasi hasilnya karena terkesan realistik dan lebih sesuai dibanding patung-patung lainnya. Dan sejak saat itulah beliau enggan untuk mengikuti perlombaan atau pun pameran seni.

Saat berkunjung ke rumah beliau, didepan rumah pun kami sudah disambut dengan patung-patung buatan beliau, mulai dari patung sapi-kambing dan itu dulunya adalah pesanan dari fakultas peternakan di UGM. Sebenarnya beliau sudah sering mengisi (membuat) patung untuk beberapa tempat seperti di UGM, musium sangiran di sragen, musium purbakala, musium BRI di purwokerto dll.

patung pesanan fakultas peternakan UGM

Kami pun diajak beliau berkeliling untuk melihat beberapa patung yang dibuatnya, disamping rumahnya terdapat patung gadjahmada dan bung hatta berukuran 3 meter, kemudian digudang belakang rumahnya terdapat puluhan kepala patung pahlawan yang telah ia buat. Kami pun juga sempat diajak ke pabrik pembuatan patung. Dan saat sampai di pintu masuk, kami juga disambut patung soekarno yang sedang membacakan teks proklasmasi berukuran 3 meter. Sesaat saya pun berpikir heran, "kok kebanyakan patung yang dibuat itu patung pahlawan ya pak?". Beliau pun menjawab dengan santainya "ya pesenannya emang kayak gitu, biasanya yang pesen itu dari pemerintah daerah". Beliau juga melengkapi pernyataanya bahwa beliau pernah menyelesaikan pesanan dari daerah toraja, pare-pare, nusa dua bali, maluku tenggara, UI dll. Patung yang beliau buat berukuran mulai dari 3 meter hingga 23 meter.

Patung gadjahmada dan bung hatta berukuran 3 meter

Patung Soekarno sedang membaca teks proklamasi yang dipajang didepan pabrik beliau

Patung Andi Abdullah pesanan Pare-pare setinggi 7 meter

Beliau juga membuat patung Andi Abdullah pesanan dari pare-pare setinggi 7 meter yang kini juga bisa kita lihat di pabrik beliau. Patung zaenal abidin pagaralam (kakek dari bupati lampung) yang dipesan bupati lampung setinggi 7 meter dengan harga 1 Miliyar rupiah ...

(untuk informasi saja, kini patung zaenal abidin pagaralam dirobohkan masyarakat lampung karena bupati lampung mengambil dana dari daerah untuk membuat patung dan masyarakat juga tidak setuju bahwa kakek dari bupati lampung dibuatkan patung sebagai tanda pahlawan)

Miniatur Patung Zaenal Abidin Pagaralam. Patung asli berukuran 7 meter seharga 1 Miliyar

Selain patung pahlawan, pak suwarto juga membuat patung Yesus pesanan dari Raja Ampat, Papua setinggi 23 meter dengan harga 18 Miliyar rupiah yang saat ini tengah dikerjakan proyek pembuatannya. beuuuhhhhh mantab kan :D
Gak cukup di dalam negeri saja, patung buatan pak suwarto ini ternyata sudah GO internasional seperti Australia yang kala itu memesan patung lesbuwana yang kini diletakkan di Charles Derwin, dan juga Jepang yang memesan patung Jendral Sudirman saat memakai seragam PETA.

Kerangka patung lesbuwana pesanan dari Australia

Ruang pembakaran patung untuk melelehkan material

Patung Mahatma Gandhi, Orang bijak dari india

Mungkin dari kalian ada yang bertanya-tanya bagaimana bisa 1 orang mengerjakan patung 23 meter? eiiittsssss jangan salah, pak suwarto bekerja secara tim. Beliau memiliki 4 orang karyawan untuk membantunya dan untuk pembuatan patung itu sendiri membutuhkan waktu 3 bulan hingga 2 tahun dengan prinsip kerja yang santai namun tetap harus tepat waktu. Untuk harga tiap patung berbeda-beda tergantung ukuran dan detail kesulitannya mulai dari 3 juta hingga 18 miliyar rupiah.

Sampah sisa hasil produksi patung, diletakkan dibelakang pabrik

"Suka dukanya jadi pembuat patung apa sih pak?" mungkin ini salah satu pertanyaan umum yang sering diontarkan sebagian besar dari kita. Jawaban beliaupun sangat simpel, yakni "Ga ada, lagian saya seneng buat patung". Ternyata "bahagia itu ... bekerja sesuai hobby kita vroh" dapet senang dapet uang wkwk :v
Oke fix jangan kalah sama beliau yang hanya sekolah sampe SMP ga tamat, tapi penghasilan milyaran. "malu dong" (ngomongin diri sendiri sambil tepok jidat). . . hihiii

Jika ada yang ingin memesan patung perunggu, ini nomer telp beliau (0274) 6461008 , saya cantumkan sesuai perijinan dari beliau.

Tidak ada komentar: